NOAHIDE INDONESIA
Membawa Terang Taurat Bagi Indonesia
APA ITU NOAHIDE (BNEI NOAH) ?
Noahide atau Bnei Noah secara keseluruhan berarti anak-anak (keturunan) Nuh, artinya keseluruhan umat manusia. Tetapi dalam konteks yang lebih sempit, Bnei Noah adalah keturunan Nuh, yang masih tetap memegang prinsip hidup yang diajarkan oleh Nuh, yang mana Nuh sendiri mendapatkannya dari para leluhurnya sampai kepada Adam. Dan Adam selaku manusia pertama yang diciptakan, mendapatkannya tidak lain dan tidak bukan, dari Sang Pencipta yaitu TUHAN (yang kami sebut dengan HASHEM ELOKIM). Inilah Taurat itu, dan Taurat ini ada bahkan sebelum HASHEM ELOKIM menciptakan dunia, sebagaimana diajarkan oleh Raja Salomo dalam Mishlei 8 : 22-31. Dalam perjalanan selanjutnya Taurat ini dimandatkan kepada Bangsa Israel di Sinai untuk dijaga dan diajarkan kepada seluruh bangsa-bangsa di dunia. Sehingga Bangsa Israel disebut sebagai : Bangsa Sulung, Kerajaan Imam, dan Terang Bagi Bangsa-Bangsa.
​
Nuh menerima 6 pokok aturan yang diwariskan dari Adam, dan setelah peristiwa air bah, HASHEM ELOKIM memberikan satu aturan tambahan yaitu larangan makan daging binatang yang masih hidup (Bereishit 10 : 3-4), sehingga total menjadi 7 pokok aturan, dan 7 pokok aturan inilah yang sekarang kita kenal sebagai : 7 HUKUM NUH. Ia bersifat universal, mengikat semua manusia di bumi (bangsa apapun), dan permanen, tidak pernah dirubah, diganti atau dibatalkan sampai dengan saat ini. Sebagaimana dijelaskan diatas, pemahaman atas Taurat dalam kerangka 7 HUKUM NUH bagi bangsa-bangsa diajarkan oleh Bangsa Israel selaku pemegang mandat Taurat, kepada bangsa-bangsa (Bnei Noah / Noahide).
​
Maka dari itu, menyadari hal diatas, Noahide Indonesia tidak berjalan sendiri, tetapi memilih untuk menempatkan diri dibawah naungan Bangsa Israel sebagai pemegang mandat Taurat, yaitu kepada :
- Noahide Academy of Israel yang dipimpin oleh Rabbi Moshe Perets
- Institute Of Judaism and Civilization yang dipimpin oleh Rabbi Dr. Shimon D. Cowen.
​
Jadi, Noahide atau Bnei Noah yang kami maksudkan disini adalah : manusia yang kembali kepada perintah universal (Taurat dalam kerangka 7 HUKUM NUH) yang sudah ditetapkan oleh HASHEM ELOKIM, yang dituliskan dalam Taurat yang dimandatkan kepada Bangsa Israel melalui Musa di Sinai.
Kembali disini mengandung arti :
- Menerima otoritasnya secara mutlak, maka secara otomatis meninggalkan kepercayaan yang lama.
- Mempelajarinya, dalam naungan dan bimbingan Bangsa Israel, dalam hal ini Rabbi Orthodox yang kompeten dan berkomitmen terhadap Noahide
- Melakukan dalam kehidupannya.
​
PERJALANAN KAMI
AWAL YANG SEDERHANA
Noahide Indonesia lahir sebagai wujud pemahaman putra/putri Indonesia akan Taurat (yang mendapatkan pengajaran Taurat dari Rabbi Tovia Singer), dan kecintaan mereka terhadap bangsa Indonesia, agar terang Taurat juga bisa dinikmati oleh bangsa Indonesia.
​
Dalam pesan perpisahannya di awal tahun 2018, Rabbi Tovia Singer berpesan secara khusus kepada Moreh Leo agar pengajaran Taurat jangan berhenti, terus dijalankan. Maka dengan konsultasi dan persetujuan Morah Elisheva, Abigail dan Moreh Yokhanan, Komunitas Bnei Noah Indonesia dibentuk, dengan tujuan :
​
- Memberikan pengajaran Taurat yang murni, karena bersumber langsung dari pemegang mandat Taurat, bukan penafsiran pribadi.
- Sesuai dengan porsi yang menjadi bagian bangsa-bangsa, yaitu dalam kerangka 7 HUKUM NUH, bukan berdasarkan kerangka Hukum/Perintah Yahudi, walaupun bersumber dari Taurat yang sama.
- Dalam bahasa Indonesia, untuk memudahkan pemahaman.
​
​LANGKAH PERTAMA
Langkah pertama dilakukan dengan mengadakan kelas Taurat Online, melalui Zoom pada tanggal 4 November 2018, Kalender Ibrani (27 Cheshvan 5779), yang mana tanggal 27 Cheshvan bertepatan dengan Nuh keluar dari bahtera, untuk memulai kehidupan baru di dunia yang baru, dunia setelah air bah surut. Sehingga tanggal 27 Cheshvan, ditetapkan sebagai tanggal lahirnya Komunitas Noahide (Bnei Noah) Indonesia.
​
PERKEMBANGAN KAMI
Dari langkah pertama ini, sesuai dengan visi, bahwa Terang Taurat harus bisa menjangkau orang-orang Indonesia, maka Channel Youtube Noahide Indonesia diluncurkan.
Barukh HASHEM, dengan adanya Youtube Channel ini, banyak yang benar-benar ingin mengetahui kebenaran, dan memutuskan untuk bergabung dalam komunitas Noahide Indonesia, dan bersama-sama menjalani kehidupan dalam naungan 7 HUKUM NUH.
​
Seiring dengan perkembangan anggota komunitas, Morah Rebecca Fang membuat pengajaran bagi kaum wanita, dan dinamai Rumah Sarah. Barukh HASHEM pengajaran Taurat bagi kaum wanita ini menjadi berkat, karena wanita-wanita dibuat mengerti dan menyadari peran penting dan kedudukannya yang luar biasa dalam kehidupan.
​
Website Noahide Indonesia pertama kali diluncurkan tahun 2021, tetapi sempat vacuum, dan Barukh HASHEM meluncur kembali dengan kuat pada tanggal 20 Tevet 5784 (1 Januari 2024).
​
Selain dari hal-hal diatas, Noahide Indonesia juga terlibat dalam koalisi dan aliansi untuk memperkuat kerukunan antar anak bangsa Indonesia, salah satunya adalah Yayasan Rahim Perdamaian, dan tentunya bentuk lain selama menunjang kerukunan dan kesatuan anak bangsa.
​
Kami adalah titik kecil di tengah-tengah bangsa yang besar ini, tetapi karena yang kami bawa adalah Terang Taurat yang sejati, kemi percaya, terang itu akan terus menyebar ke seluruh Indonesia. Barukh Hashem, saat ini titik-tikik terang tersebut sudah ada di hampir semua pulau di Indonesia.
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
​
HARAPAN KAMI
Masih terlalu banyak hal-hal yang belum kami jangkau, seperti : Pengajaran Taurat bagi Noahide Kecil, Peran nyata Noahide Indonesia dalam memajukan kehidupan bangsa Indonesia melalui lembaga pendidikan, lembaga sosial, hukum dan ekonomi.
​
Dengan rahmat dari HASHEM ELOKIM dan bersama-sama dengan anggota komunitas, kami akan terus melaju, satu persatu kami kerjakan dan wujudkan, dengan terus membawa dampak positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
​
Berachot,
Noahide Indonesia